Breaking News
Loading...
Senin, 14 Oktober 2019

Cara Tanam Tugal Atau Larikan, Tergantung Kondisi Curah Hujan

6:39 PM

Cara tanam  padi gogo yang aman adalah dengan sistem tugal, karena benih dapat berada pada kedalaman 2-3 cm dan pada kelembaban tanah yang cukup setelah lubang tugalan ditimbun.  Tanam tugal dilakukan untuk mengantisipasi curah hujan yang tidak menentu. 
Pada daerah-daerah yang curah hujannya dapat diramalkan tetap, maka tanam padi gogo dapat dilakukan dengan sistim larikan.  Kedalaman larikan hanya 2-3 cm saja, namun benih yang ditanamkan akan cepat tumbuh karena hujannya relatif tetap dan hari hujan merata.
Pengaturanjarak tanam yang penting dapat membentuk barisan tanaman yang lurus untuk mempermudah pemeliharaan (penyiangan, penyemprotan dan pemupukan). Sistim tanam sebaiknya menggunakan sistim tanam jajar legowo 2 : 1 atau dengan jarak tanam {(20 x 10) x 30} cm, 4-5 butir/lubang. Cara pengaturan jarak tanam demikian dapat dengan bantuan alat tanam seperti garu  atau caplakan yang akan membentuk larikan yang berjarak antar larikan 20 cm dan 30 cm secara berselang.
Bila lubang larikan sudah terbentuk (dengan kedalaman 2 – 3 cm) benih segera ditanam dengan jarak antar titik 10 – 15 cm, selanjutnya lubang larikan ditutup dengan tanah atau pupuk kandang yang sudah matang. Bila lahan dalam kondisi kering (sulit untuk dilarik) atau tidak gembur (cara TOT),  alat bantu sebaiknya dengan caplakan/garu dengan titik paku yang cukup besar yang dapat membentuk garis lurus pada permukaan tanah.
Sama seperti alat caplakan, alat ini hanya menbuat garis pada permukaan tanah dengan jarak 20 cm dan 30 cm secara berselang seling. Selanjutnya dapat dilakukan penugalan pada garis yang sudah terbentuk dari alat bantu tersebut dengan jarak antar lubang atau antar titik 10-145 cm.
Alat caplakan sederhana yang dapat membuat garis (merupakan panduan untuk membuat barisan tanaman dengan alat tugal antar garis) (bbpadi)(maspolhut)

0 comments:

 
Toggle Footer