Breaking News
Loading...
Rabu, 16 Oktober 2019

Teknologi Tata Air Mikro Padi Rawa

4:38 PM
Pengelolaaan dan penerapan teknologi yang tepat, lahan rawa yang termasuk lahan sub optimal dengan tingkat kesuburan rendah dapat dijadikan sebagai lahan pertanian produktif.
Dimana tingkat produktivitas tanah lahan rawa umumnya rendah, hal ini disebabkan oleh tingginya kemasaman tanah (pH rendah) serta kelarutan Fe (besi), Al (aluminium), dan Mn (mangan) dan rendahnya ketersediaan unsur hara terutama P dan K serta kejenuhan basa yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman (D. Nursyamsi dan M. Alwi. 2012).
Takaran bahan amelioran secara tepat selain tergantung kepada kondisi lahan terutama pH tanah dan kandungan Al, Fe, SO4, dan H+, juga tanaman yang ditanam. Selain itu pengelolaan air merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya pertanian di lahan rawa pasang surut.  Genangan air di lahan rawa berfluktuasi dan sulit diprediksi sampai saat ini baik tata air mikro maupun mikronya belum dapat dikendalikan
Pengelolaan tata air mikro merupakan faktor penting untuk memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan produktivitas lahan rawa.  Hasil penelitian pola aliran satu arah (one follow system) dengan menentukan secara terpisah antara saluran masuk dan keluar diperoleh hasil padi lebih tinggi dibandingkan dengan aliran dua arah.
Teknologi tata air mikro padi rawa pasang surut yang sinergis dapat meningkatkan produktivitas dan produksi padi di lahan rawa pasang surut. Tata air mikro (TAM) dengan parit keliling ditambah dengan parit kamalir dapat meningkatkan hasil padi rawa.
(bbpadi)(maspolhut)

0 comments:

 
Toggle Footer