Breaking News
Loading...
Senin, 14 Oktober 2019

Varietas Padi Toleran Perubahan Iklim

9:16 PM

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan iklim yang mengancam produksi pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai. Karena perubahan iklim ini menyebabkan terjadinya kemarau panjang yang menyebabkan tanaman didera kekeringan, dinamika serangan hama dan penyakit mengikuti perubahan iklim pada tanaman padi, serta pola curah hujan tidak beraturan.  
Untuk mengatasi masalah petani akibat dari dampak perubahan iklim yang dapat menurunkan hasil produksi pertanian, maka telah dilakukan upaya-upaya yang salah satunya adalah dengan inovasi varietas unggul tanaman pangan khususnya padi, jagung dan kedelai yang toleran tehadap dampak perubahan iklim tersebut, yaitu varietas unggul yang toleran kekeringan, rendeman, salinitas, dan tahan terhadap hama dan penyakit utama.
Khusus untuk padi, Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus melakukan penelitian untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani dalam berproduksi, termasuk mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap keberlanjutan produksi padi dan palawija menuju swasembada pangan berkelanjutan. Di antara beberapa teknologi yang telah dihasilkan melalui penelitian, varietas unggul toleran kekeringan, rendaman, dan salinitas merupakan komponen teknologi yang dapat dikembangkan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Balitbangtan telah melepas sejumlah varietas unggul padi yang toleran terhadap dampak perubahan iklim. Varietas unggul padi yang telah teruji toleransinya terhadap kekeringan adalah Inpari 18, Inpari 19, Inpari 20, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 8, dan Inpago Lipigo 4. Varietas toleran rendaman meliputi Inpari 29, Inpari 30 Ciherang Sub-1, Inpara 4, Inpara 5, dan toleran salinitas adalah varietas Inpari 34 dan Inpari 35.
Untuk padi yang relatif toleran terhadap kekeringan pada padi sawah irigasi varietas Inpari 13, Inpari 18, Inpari 19, dan Inpari 20 dengan potensi hasil 8,0-9,5 t/ha. Keempat varietas unggul ini tahan terhadap hama wereng batang coklat (WBC) dan penyakit hawar daun bakteri (HDB).
Berbeda dengan varietas Inpari lainnya, Inpari 34 Salin Agritan dan Inpari 35 Salin Agritan toleran terhadap salinitas pada fase bibit. Keunggulan lainnya dari kedua varietas ini adalah berdaya hasil tinggi, mencapai 9,5 dan 9,6 t/ha, tahan penyakit blas yang kini juga telah mulai merusak pertanaman padi sawah di beberapa daerah, dan agak tahan terhadap hama WBC. Padi rawa pasang surut varietas Inpara 5 toleran salinitas, potensi hasil 7,2 t/ha.
Balitbangtan juga menghasilkan padi varietas Inpari 9 Elo yang memiliki ketahanan terhadap penyakit tungro dengan potensi hasil 9,3 t/ha. Varietas Inpari 15 Parahiyangan tahan penyakit blas ras 033 dengan potensi hasil 7,5 t/ha. Padi unggul varietas Inpari 28 Kerinci tahan terhadap penyakit hawar daun patotipe III dengan potensi hasil 9,5 t/ha. (bbpadi)(maspolhut)

0 comments:

 
Toggle Footer