Breaking News
Loading...
Senin, 14 Oktober 2019

Varietas Padi Tahan Tungro

7:00 PM

Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia. Tuntutan peningkatan produktivitas dan produksi seiring dengan peningkatan kebutuhan akan bahan pangan diupayakan dijawab melalui penerapan teknologi budidaya, termasuk teknologi dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
Pengendalian OPT secara berkelanjutan yang terintegrasi dalam Pengendalian tanaman terpadu (PTT) memprioritaskan pada pengelolaan agroekosistem yang lebih ramah lingkungan. Pemanfaatan varietas unggul tahan OPT, penerapan kultur teknis yang dapat mempengaruhi dinamika populasi OPT, pengunaan bahan nabati dan agens hayati, serta penggunaan bahan kimia secara rasionil sebagai alternatif terakhir menjadi komponen-komponen yang sinergis yang dikelola pada ekosistem padi sawah spesifik lokasi.
Penyakit tungro merupakan salah satu penyakit penting pada padi. Gejala yang muncul pada rumpun tanaman tampak kerdil (pertumbuhan terhambat/memendek), daun muda menguning hingga orange apabila telah parah, daun bergejala agak terpuntir, anakan berkurang, pada hamparan tampak pertumbuhan padi bergelombang dengan spot-spot gejala menguning.
Tanaman bergejala umumnya pada masa vegetatif (4-6 minggu setelah tanam), disebabkan penularan penyakit tungro yang dapat terjadi sejak dipersemaian.
Penentuan pilihan varietas yang tepat merupakan langkah preventif/pencegahan terhadap fenomena kejadian serangan OPT. Demikian juga upaya pengendalian terhadap penularan penyakit tungro. Penggunaan varietas tahan tungro di lapangan adalah upaya pertahanan secara genetis (kemampuan dari dalam tanaman) untuk  melindungi dari serangan penularan virus tungro. Varietas tahan mampu mengurangi kejadian penularan tungro di lapangan sehingga tingkat persentase gejala yang ditimbulkan rendah.
Ada beberapa varietas tahan tungro yang telah dilepas oleh Badan Litbang Pertanian, yaitu: Inpari 7, Inpari 8, Inpari 9, Inpari 36, dan Inpari 37. Selain Inpari, varietas tahan tungro sebelumnya yaitu: Tukad Petanu, Tukad Balian, Tukad Unda, Kalimas, dan Bondoyudo. Varietas-varietas tersebut secara efektif mampu mengendalian dengan pertimbangan kesesuaian varietas pada daerah endemis tungro. Artinya, ada varietas-varietas tertentu yang secara khusus/spesifik lokasi sesuai dengan daerah tertentu. (bbpadi)(maspolhut)

0 comments:

 
Toggle Footer