Untuk melindungi pertumbuhan awal tanaman padi gogo dari hama (lundi dan lalat bibit) dan penyakit blas daun perlu dilakukan perlindungan benih (seed treatment). Insektisida yang biasa digunakan untuk perlindungan terhadap hama lundi dan lalat bibit adalah insektisida yang berbahan aktif fipronil. Sedangkan untuk melindungi tanaman terhadap penyakit blas daun bisa digunakan fungisida dengan bahan aktif benomil.
Hama pertanaman padi gogo yang cukup penting adalah lalat bibit dan hama kuuk atau mentul. Hama lalat bibit menyerang daun muda sedangkan hama kuuk (lundi) dan menyerang bagian akar tanaman. Usaha untuk mengurangi serangan kedua hama tersebut adalah dengan melakukan perlakuan benih (seed treatment). Perlakuan benih yang umum digunakan adalah pestisida dengan dosis 2 cc/kg benih. Untuk memudahkan pelaksanaan pada saat penanaman campuran benih dan pestisida diberi zat pewarna.
Aktivitas perlakuan benih sebelum tanam dilakukan dan gejala serangan hama lundi pada pertanaman padi gogo.
Organisme pengganggu tanaman (OPT) padi gogo umumnya sama seperti OPT padi sawah. OPT yang lebih menonjol adalah hama pemotong akar (lundi) dan penyakit blas baik blas daun maupun blas leher.
Pengendalian hama daun, penggerek batang dan hama buah/gabah padi dapat menggunakan insektisida dengan alat aplikasi semprotan. Pengendalian hama padi gogo dengan semprotan terkadang sangat sulit, hal ini disebabkan tidak ada air pada saat akan diaplikasi padahal kerusakan oleh hama atau populasi hama sudah mencapai ambang ekonomi.
Salah satu usaha adalah dengan menggunakan perlakuan benih (seed treatment), dan pada setiap pemupukan pupuk dicampur dengan insektisida bentuk butiran yang bersifat sistemik. Hama-hama yang biasa menyerang padi gogo adalah: pemakan akar, pemakan dan pengisap tanaman, penggerek batang padi, penggorok daun, dan pembuat furu.
Penyakit yang biasa menyerang pertanaman padi gogo adalah penyakit: blas, Helminthospora, Cercospora, BLB, jamur upas (sclerotium). Penyakit utama yang banyak menyerang padi gogo adalah penyakit blas (Pyricularia grisea). Penyakit ini dapat dikendalikan dengan menyemprotkan fungisida pada saat anakan maksimum dan 5% berbunga. Fungisida yang dapat dipakai dengan bahan aktif edifenphos, tetrachlorophthalide, kasugamysin, pyroquinon, benomyl, isoprotionalane, dan thiophanat methyl. (bbpadi)(maspolhut)
0 comments:
Posting Komentar