Breaking News
Loading...
Rabu, 16 Oktober 2019

Evaluasi Mutu Beras pada Lumbung Desa Modern

5:08 PM

Lumbung Desa Modern (LDM) adalah sistem pengelolaan agribinis pangan khususnya gabah yang berorientasi pasar dengan penerapan teknologi memberikan nilai tambah kepada petani. LDM memiliki fasilitas pengering mekanis, penggilingan padi dan gudang yang berfungsi sebagai tempat pengering (Instore Drying). LDM melayani petani dalam sistem pengelolaan gabah dengan jasa pelayanan simpan-jual gabah dan prosesing menjadi beras sehingga rendahnya pendapatan dari hasil panen pada musim hujan atau pada saat harga kurang menguntungkan dapat dihindari.
Kinerja LDM saat ini belum terlihat menonjol, karena keberadaannya belum diimbangi dengan kemampuan pengelola yang memadai khususnya dalam pemahaman mutu dan teknologi proses sehingga fasilitas yang ada belum dapat beroperasi secara optimal, dan mutu gabah kering dan beras yang diproduksi belum memiliki daya saing. Kekurangan bahan baku yang bermutu menjadi pemicu rendahnya kinerja LDM, karena belum terbinanya mitra produsen bahan baku secara terpadu, dan diperlukan pendekatan mekanisme kerja dan pasar serta infrastuktur. Potensi untuk menyerap marketable surplus relatif besar.
Pengembangan usaha tanam padi telah melibatkan sekitar 60% dari total pemenuhan pangan, tetapi belum sepenuhnya sepihak pada petani terutama dalam hal peningkatan nilai tambah dan pendapatan petani. Dalam rangka mengimplementasikan usaha agribisnis pangan ditingkat pedesaan, khususnya pada sentra-sentra produksi padi, maka koordinasi seluruh pelaku agribisnis mulai dari subsistem hulu, tengah dan hilir secara berkelanjutan, perlu didukung dengan kecukupan prasarana dan sarana ditingkat petani.
Kapasitas penggilingan baik penggilingan tipe stationer maupun RMU mobil yang ada di Indonesia jauh lebih besar dari pada distribusi produksi gabah nasional. Kondisi tersebut menyebabkan banyak diantara penggilingan padi tidak bekerja secara maksimal bahkan rata-rata hanya bekerja sekitar sepertiga dari kapasitas maksimalnya. Lumbung desa modern sebagai suatu system pengelolaan agribisnis pangan, khususnya gabah yang berorientasi pasar dengan menerapkan teknologi peralatan dan mesin pertanian, khususnya mesin pengering dan penyimpanan gabah sehingga mendapatkan nilai tambah bagi petani pada suatu skala tertentu.
Keberadaan LDM di lokasi petani merupakan mitra penggilingan disekitarnya, penggilingan padi pada saat ini melakukan usaha ekonominya dalam berbagai tingkatan, mulai dari hanya menangani gabah dengan menyewakan mesin pengering dan penggilingan sampai pada penyimpanan dan pemasran beras. Pengembangan kemitraan Lumbung Desa Modern (LDM) dengan petani padi dan RMU disekitarnya secara skematik diperlihatkan pada Gambar 1.
LDM merupakan bangunan yang didirikan dan dimanfaatkan untuk pengeringan dan penyimpanan padi dan berpeluang sebagai tempat prosesing biji-bijian lainnya ditingkat pedesaan atau sentra produksi dengan menerapkan metode manajemen bisnis. Salah satu peralatan unit proses yang menonjol dalam LDM ini adalah unit proses in store drying yang merupakan metode penyimpanan gabah/beras yang sekaligus berfungsi sebagai unit pengering.
Secara konseptual pengembangan LDM tepat karena kelembagaan lumbung sudah lama dikenal dan merupakan bagian kebudayaan masyarakat Indonesia, sehingga diharapkan lebih mudah di adopsi oleh masyarakat. Pengalaman beberapa Negara tetangga yang mengembangkan kelembagan yang sama seperti jepang, khususnya dengan nama country elevator yang merupakan bagian aktifitas rice center telah terbukti efektif untuk mengakomodasikan kepentingan petani padi dan konsumen berasnya.
Pengembangan ini baru dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan keragaman wilayah pada setiap sentra produksi gabah/beras dan kelembagaan yang sudah ada. Lumbung Desa Modern yang telah berdiri di beberapa kabupaten telah menunjukkan perkembangan yang beragam, namun dengan mengamati yang ada di Kabupaten Karawang sebagai contoh pengkajian dalam penelitian ini. LDM Karawang menunjukkan kinerja yang perlu dioptimalkan diantaranya dengan meningkatkan keterampilan pengelola secara keseluruhan.  Pengetahuan serta wawasan dalam teknologi proses dan enjinering serta system manajemen mutu secara utuh. (bbpadi)(maspolhut)

0 comments:

 
Toggle Footer